Sejarah Puasa Ramadhan
pertama kali di syariatkan
Puasa Ramadhan mulai disyariatkan pada tanggal 10
Sya`ban tahun kedua Hijriah atau satu setengah tahun setelah umat islam
berhijrah dari Mekah ke Madinah, atau setelah umat islam diperintahkan untuk
memindahkan kiblatnya dari masjid Al- Aqsa ke Masjidil Haram. Perintah puasa
ramadhan ini didasarkan pada firman Allah di dalam surah Al-Baqarah ayat 183.
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa puasa telah dilakukan sebelum masa
kerasulan Muhammad saw. Hanya saja praktiknya tidak seperti yang kita lakukan
sekarang ini. Setelah ayat tersebut turun, Puasa Ramadhan menjadi kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh umat muslim selama satu bulan dengan memenuhi
syarat dan dan rukun yang telah di syariatkan.
Model Puasa Ramadhan yang
Pertama Kali Dilakukan Umat Islam.
Puasa
pertama kali yang dilaksanakan Rasulullah saw adalah puasa bulan Asyura`, yaitu
puasa yang dilakukan masyarakat Quraisy ketika itu dan setibanya di Madinah,
Nabi pun memerintahkan berpuasa pada bulan itu. Setelah turun perintah berpuasa
pada bulan Ramadhan, Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa
bagi siapa saja yang menghendakinya. Saat itu, umat muslim boleh berpuasa dan
boleh juga tidak, dan bagi mereka yang tidak berpuasa diwajibkan untuk membayar
fidyah Selanjutnya puasa Ramadhan menjadi kewajiban bagi setiap muslim, kecuali
bagi mereka yang mempunyai uzur syar’i
Perbedaan Puasa Ahli
kitab dengan Puasa Umat Islam
Yang
membedakan puasa umat islam dengan umat yang lain di antaranya adalah adanya
perintah makan sahur sebelum terbit fajar. Di dalam hadis riwayat Amr bin Ash,
Rasulullah saw bersabda, “Perbedaan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab
adalah pada makan sahur…” (HR Muslim) Selain itu, puasa yang dilakukan kaum
muslimin pada bulan Ramadhan berlangsung selama satu bulan penuh, berbeda
dengan ahli kitab yang melaksanakan puasa di luar bulan Ramadhan. Dalam hadis
riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, “…Sungguh, telah datang bulan
Ramadhan, bulan yang diberkati. Allah telah memerintahkan kepada kalian untuk
berpuasa di dalamnya…” (HR Ahmad dan Nasa’i)
Sejarah Puasa Sebelum
Kelahiran Nabi Muhammad saw
Persamaan puasa umat islam dengan umat-umat
terdahulu adalah dalam hal kewajiban, bukan pada tata caranya. Berikut bentuk
puasa sebelum kelahiran Nabi Muhammad saw. Umat Nasrani dahulu juga pernah
diwajibkan puasa Ramadhan, tetapi mereka menambahnya 10 hari hingga akhirnya
berjumlah 50 hari. Dikarenaka pada bulan Ramadhan cuacanya sangat panas,
waktunya pun diperpendek dan dipindah pada musim semi. Umat Yahudi pun
berpuasa, bahkan puasanya tidak sekadar menahan dari makan dan minum dari sore
hari sampai waktu sore lagi. Akan tetapi, mereka melaksanakan sambil berbaring
di atas pasir dan debu sambil meratap sedih Pada masa Jahiliah, penduduk
Quraisy Mekah melaksanakan puasa pada bulan Asyura dan Nabi saw melakukannya
sebelum ada perintah berpuasa di bulan Ramadhan, namun setelah ada perintah
puasa di bulan Ramadhan, Nabi pun berpuasa dan meninggalkan puasa di bulan
Asyura.
Semoga bermanfaat....
No comments:
Post a Comment